MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan
terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan
ancaman, suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko,
pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan
pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain
adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi
efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko
tertentu.untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan
pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain
adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi
efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko
tertentu.
Pentingnya Manajemen Resiko Keuangan
Pertumbuhan jasa manajemen resiko yang cepat menunjukan
bahwa manajemen dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengendalikan resiko
keuangan.
Adanya harapan yang besar dari investor pihak-pihak
berkepentingan lainya, agar manajer keuangan mampu mengidentifikasikan dan
mengelola resiko pasar yang dihadapi secara aktif.
Tujuan Manajemen Risiko
Tujuan utama manajemen risiko keuangan adalah untuk
meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam
harga mata uang, kredit, komoditas, dan ekuitas. Resiko volatilitas harga yang
dihadapi ini disebut dengan resiko pasar. Meskipun volatilitas harga atau
tingkat, akuntan manajemen perlu mempertimbangkan resiko lainnya:
Risiko likuiditas, timbul karena tidak semua produk
manajemen dapat diperdagangkan secara bebas,
Diskontinuitas pasar, mengacu pada risiko bahwa pasar tidak
selalu menimbulkan perubahan harga secara bertahap,
Risiko kredit, merupakan kemungkinan bahwa pihak lawan dalam
kontrak manajemen risiko tidak dapat memenuhi kewajibannya,
Risiko regulasi, adalah risiko yang timbul karena pihak
otoritas public melarang penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan
tertentu,
Risiko pajak, merupakan risiko bahwa transaksi lindung nilai
tertentu tidak dapat memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan, dan
Risiko akuntansi, adalah peluang bahwa suatu transaksi
lindung nilai tidak dapat dicatat selain bagian dari transaksi yang hendak
dilindung nilai.
Mengapa Mengelola Resiko Keuangan?
Mengendalikan resiko keuangan dapat meningkatkan nilai
perusahaan, karena investor menyukai manajer keuangan yang mampu
mengidentifikasi dan mengelola resiko pasar. Stabilitas aliran kas bisa
meminimalkan kejutan laba, sehingga ekspektasi arus kas naik. Stabilitas laba
mengurangi resiko gagal bayar & kebangkrutan. Manajemen eksposur yang aktif
membuat perusahaan bisa konsentrasi pada resiko bisnis utama. Misal, perusahaan
manufaktur dapat terlindung dari resiko suku bunga dan mata uang dengan
berkonsentrasi pada produksi & pemasaran. Pemberi pinjaman (kreditur),
karyawan dan pelanggan juga bisa memperoleh manfaat dari manajemen eksposur.
Peranan Akuntansi
Akuntan manajemen membantu dalam mengidentifikasikan
eksposur pasar, mengkuantifikasi keseimbangan yang terkait dengan strategi
respons risiko alternatif, mengukur potensi yang dihadapi perusahaan terhadap
risiko tertentu, mencatat produk lindung nilai tertentu dan mengevaluasi
efektivitas program lindung nilai.
Identifikasi Risiko Pasar
Kerangka dasar yang bermanfaat untuk
mengidentifikasikan berbagai jenis risiko market yang berpotensi dapat
disebut sebagai pemetaan risiko. Kerangka ini diawali dengan pengamatan atas
hubungan berbagai risiko pasar terhadap pemicu nilai suatu perusahaan dan
pesaingnya. Dan biasanya disebut sebagai kubus pemetaan risiko. Istilah pemicu
nilai mengacu pada kondisi keuangan dan pos-pos kinerja operasi keuangan utama
yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Risiko pasar mencakup risiko kurs
valuta asing dan suku bunga, serta risiko harga komoditas dan eukuitas. Dimensi
ketiga dari kubus pemetaan risiko, melihat kemungkinan hubungan antara risiko
pasar dan pemicu nilai untuk masing-masing pesaing utama perusahaan.
Menguantifikasi Penyeimbangan
Peran lain yang dimainkan oleh para akuntan dalam proses
manajemen risiko meliputi proses kuantifikasi penyeimbangan yang berkaitan
dengan alternatif strategi respons risiko. Akuntan harus mengukur manfaat dari
lindung dinilai dan dibandingkan dengan biaya plus biaya kesempatan berupa keuntungan
yang hilang dan berasal dari spekulasi pergerakan pasar
Manajemen Risiko di Dunia dengan Kurs Mengambang
Risiko kurs valuta asing (valas) adalah salah satu bentuk
risiko yang paling umum dan akan dihadapi oleh perusahaan multinasional. Dalam
dunia kurs mengambang, manajemen risiko mencakup :
Antisipasi pergerakan kurs,
Pengukuran risiko kurs valuta asing yang dihadapi
perusahaan,
Perancangan strategi perlindungan yang memadai, dan
Pembuatan pengendalian manajemen risiko internal.
Peramalan atas Perubahan Kurs
Informasi yang sering kali digunakan dalam membuat peramalan
kurs (yaitu depresiasi mata uang) berkaitan dengan perubahan dalam
faktor-faktor berikut ini :
Perbedaan Inflasi (inflation differential). Kebijakan
moneter (monetery policy)
Neraca Perdagangan (balance of trade)
Neraca pembayaran (balance of payment)
Cadangan moneter dan kapasitas utang luar negeri
(international monetary reserve and debt capacity)
Anggaran nasional (national budget)
Kurs forward (forward exchange quotations)
Kurs tidak resmi (unofficial rates)
Perilaku mata uang terkait (behavior of related currencies)
Perbedaan suku bunga (interest rate differentials)
Harga opsi ekuitas luar negeri (foreign equity option
prices)
Mendefinisikan dan menghitung resiko
Potensi terhadap risiko valuta asing timbul apabila
perubahan kurs valas juga mengubah nilai aktiva bersih, laba, dan arus kas
suatu perusahaan. Pengukuran akuntansi tradisional terhadap potensi risiko
valas ini berpusat pada 2 jenis potensi risiko, yaitu translasi dan transaksi.
a. Potensi Resiko Translasi
Potensi risiko translasi mengukur pengaruh perubahan kurs
valas terhadap nilai ekuivalen mata uang domestic atas aktiva dan kewajiban
dalam mata uang asing yang dimiliki oleh perusahaan. Karena jumlah dalam mata
uang asing umumnya ditranslasikan ke dalam nilai ekuivalen mata uang domestic
untuk tujuan pengawasan manajemen atau pelaporan keuangan eksternal, pengaruh
translasi ini menimbulkan dampak langsung terhadap laba yang dilaporkan. Aktiva
atau kewajiban dalam mata uang asing menghadapi potensi resiko kurs jika suatu
perubahan dalam kurs menyebabkan nilai ekuivalen dalam mata uang induk
perusahaan berubah.
b. Potensi Risiko Transaksi
Potensi Risiko transaksi berkaitan dengan keuntungan dan
kerugian nilai tukar valuta asing yang timbul dari penyelesaian transaksi yang
berdenominasi dalam mata uang asing. Tidak seperti keuntungan dan kerugian
translasi, keuntungan dan kerugian transaksi memiliki dampak langsung terhadap
arus kas.
Kontrol pusat terhadap keseluruhan potensi risiko mata uang
suatu perusahaan masih dimungkinkan. Agar terlaksana, masing-masing perusahaan
afiliasi luar negeri harus mengirimkan laporan potensi risiko multi mata uang
kepada kantor pusat perusahaan secara terus menerus. Sekali potensi risiko
telah digabungkan berdasarkan mata uang dan negara, Perusahaan dapat melakukan
kebijakan lindung nilai terkoordinasi secara terpusat untuk menghilangkan
kerugian potensial.
Mengetahui strategi perlindungan nilai tukar dan perlakuan
akuntansi yang diperlukan
Strategi Perlindungan
a. Lindung Nilai Neraca
Dapat mengurangi potensi resiko yang dihadapi perusahaan
dalam menyesuaikan tingkatan dan nilai denominasi moneter aktiva dan kewajiban
perusahaan yang terpapar.
b. Lindung Nilai Operasional
Bentuk perlindungan resiko ini berfokus pada variabel –
variabel yang mempengaruhi pendapatan dan beban dalam mata uang asing.
c. Lindung Nilai Struktural
Lindung nilai ini mencakup relokasi tempat manufaktur untuk
mengurangi potensi risiko yang dihadapi perusahaan.
d. Lindung Nilai Kontraktural
Lindung nilai kontraktural ini memberikan fleksibilitas yang
lebih besar kepada para manajer dalam mengelola potensi risiko valuta asing
yang dihadapi.
Akuntansi Untuk Produk Lindung Nilai
Merupakan kontrak atau instrumen keuangan yang memungkinkan
penggunaannya untuk meminimalkan, menghilangkan, atau paling tidak mengalihkan
resiko pasar pada pundak pihak lain.
Produk ini mencakup antara lain Contract Forward, future,
SWAP, dan Opsi mata uang.
a. Contract Forward Valas
Merupakan perjanjian untuk mengirimkan atau menerima jumlah
mata uang tertentu yang dipertukarkan dengan mata uang domestik, pada suatu
tanggal di masa mendatang.
b. Future Keuangan
Merupakan komitmen untuk membeli atau menyerahkan sejumlah
mata uang asing pada suatu tanggal tertentu di masa depan dengan harga yang
ditentukan.
c. Opsi Mata Uang
Memberikan hak kepada pembeli untuk membeli (call) atau
menjual (put) suatu mata uang dari pihak penjual (pembuat) berdasarkan harga
(eksekusi) tertentu pada atau sebelum tanggal kadaluwarsa (eksekusi) yang telah
ditentukan.
d. SWAP Mata Uang
Mencakup pertukaran saat ini dan dimasa depan atas dua mata
uang yang berbeda berdasarkan kurs yang telah ditentukan sebelumnya. SWAP mata
uang memungkinkan perusahaan untuk:
Mendapatkan akses terhadap pasar modal yang sebelum tidak
didapat diakses dengan biaya yang relatif rendah.
Melakukan lindung nilai terhadap risiko kurs yang timbul
dari kegiatan usaha internasional.
Perlakuan Akuntansi
FASB menerbitkan FAS No. 133 yang diklarifikasi melalui FAS
149 pada bulan april 2003, unuk memberikan pendekatan tunggal yang kompherensif
atas akuntansi untuk transaksi derivatif dan lindung nilai. IFRS No. 39 yang
baru saja direvisi berisi panduan yang untuk pertama kalinya memberikan
tuntunan yang universal terhadap akuntansi untuk derivatif keuangan. Sebelum
kedua standar ini dibuat standar akuntansi global untuk produk tidak lengkap
tidak konsisten dan dikembangkan secara bertahap.
Isu Praktik
Meskipun aturan penuntun yang dikeluarkan oleh FASB dan IASB
telah banyak mengklarifikasi pengakuan dan pengukuran derivatif, masih saja
terdapat beberapa masalah. Yang pertama berkaitan dengan penentuan nilai wajar.
Wallance menyebutkan terdapat 64 kemungkinan perhitungan untuk mengukur perubahan
dalam nilai wajar atas resiko yang sedang dilindungi nilai dan atas instrumen
lindung nilai.
Berspekulasi Dalam Mata Uang Asing
Perlakuan akuntansi untuk instrumen mata uang asing lainnya
yang dibahas adalah mirip dengan perlakuan untuk kontrak forward. Perlakuan
akuntansi yang dibahas di sini berdasarkan pada sifat aktifitas lindung nilai
yaitu apakah derivatif melindungi nilai komitmen perusahaan, transaksi yang
akan terjadi, investasi bersih pada operasi luar negeri, dan sebagainya.
Pengungkapan
Melakukan analisis atas pengaruh potensial kontrak derivatif
terhadap kinerja yang dilaporkan dan terhadap karakteristik risik suatu
perusahaan merupakan hal sukar dilakukan. Pengungkapan yang diwajibkan oleh FAS
133 dan IAS 39 sedikit banyak telah menyelesaikan masalah ini. Pengungkapan itu
antara lain:
Tujuan dan strategi manajemen resiko untuk melakukan
transaksi lindung nilai
Deskripsi pos-pos yang dilindung nilai
Identifikasi resiko pasar dari pos-pos yang dilindung nilai
Deskripsi mengenai instrumen lindung nilai
Jumlah yang tidak dimasukan dalam penilaian efektivitas
lindung nilai
Justifikasi awal bahwa hubungan lindung nilai tersebut akan
sangat efektif untuk meminimalkan resiko pasar
Penilaian berjalan mengenai efektifitas lindung nilai aktual
dari seluruh derivatif yang digunakan selama periode berjalan
Poin-Poin Pengendalian Keuangan
Sistem evaluasi kinerja terbukti bermanfaat dalam berbagai
sektor. Sektor ini mencakup tetapi tidak terbatas pada bagian treasuri
perusahaan, pembelian dan anak perusahaan luar negeri. Kontrol terhadap bagian
treasuri perusahaan mencakup pengukuran kinerja seluruh program manajemen
risiko nilai tukar, mengidentifikasikan lindung nilai yang digunakan dan
pelaporan hasil lindung nilai. Sistem evaluasi tersebut juga mencakup
dokumentasi atas bagaimana dan sejauh apa bagian tresury perusahaan membantu
unit usaha lainnya dalam organisasi itu.
Acuan Yang Tepat
Objek dari manajemen resiko adalah untuk mencapai
keseimbangan antara pengurangan resiko dan biaya. Dengan demikian standar yang
tepat yang digunakan untuk menilai kinerja aktual merupakan bagian yang
diperlukan dalam setiap sistem penilaian kinerja. Acuan ini perlu di perjelas
dibagian awal sebelum pembuatan program perlindungan dan harus didasarkan pada
konsep biaya kesempatan.
Sistem Pelaporan
Sistem pelaporan resiko keuangan harus dapat
merekonsiliasikan sistem pelaporan internal dan eksternal. Kegiatan manajemen
resiko memiliki orientasi kedepan. Namun pada akhirnya mereka harus
merekonsiliasikan dengan pengukuran potensi resiko dan akun-akunkeuangan untuk
keperluan pelaporan eksternal.
Referensi:
Choi Federick D.S dan Gary K. Meek. 2005. Akuntansi
Internasional. Edisi kelima. Jakarta: Salemba Empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar